BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Ilmu al-Nahu merupakan salah satu ilmu a>lat untuk memahami bahasa arab serta memahami alquran dan Hadis yang menjadi pedoman umat Islam di dunia. Ilmu al-Nahujuga dapat membantu dalam mengkaji buku-buku karangan para ulama pada zaman dahulu maupun sekarang. Ilmu Al-Nahu dan al-S}arf ketikadi ibaratkan bagaikan perahu dan dayung yang digunakan untuk menuju ke sebuah pulau yang indah. Tanpa dayung dan perahu tersebut tidak akan mampu menuju ke sebuah pulau tersebut, sama halnya apabila tidak tahu tentang ilmu alat (al-Nahu dan al-s}orf) tidak akan bisa memahami alquran dan Hadis secara baik dan benar.
Mempelajari ilmu Al-Nahu dan S}arf dirasa penting karena dalam pembahasan yang ada dalam ilmu ini sangat dibutuhkan oleh seseorang yang sedang mempelajari
bahasa Arab atau hal-hal
yang bersangkutan dengan bahasa Arab, tujuannya agar
seseorang yang mempelajari bahasa Arab bisa mengerti dan mendalami ilmu yang sedang
dipelajarinya.
Pembahasan
yang ada dalam ilmu al-Nahu dan S}arf sangat banyak bentuk dan jumlahnya, tidak
hanya itu keterkaitan kedua ilmu ini sangatlah erat, maka tidak heran apabila dimendapatkan
atau dimenemukan pembahasan yang sama dalam kedua ilmu ini,walaupun ilmu al-Nahu
dan S}arf mempunyai pembahasa yang berbeda. Maka dari itu ilmu al-Nahu dan S}arf
mempunyai peran yang sangat penting sekali bagi semua ilmu sebagai media untuk
memahami dan mempelajari konteks arab.
Pembahasan
yang ada dalam ilmu al-Nahu begitu banyak, namun yang akan dijelaskan dalam
makalah ini yaitu tentang كاد و اخواتهاا.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa Pengertian كاد و اخواتهاا ?
2.
Berapa Pembagian كاد و اخواتهاا ?
3.
Bagaimana Fungsi كاد و اخواتهاا ?
4.
Bagaimana I’rab كاد و اخواتهاا ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian كاد و اخواتها
كاد و اخواتها merupakan pembahasan pada fi’il na>qis
yang sering kali dikenal dalam istilah bahasa arab adalah
افعال المقاربة atau كاد و اخواتها. افعال المقاربة dari باب التغليب, seperti كالقمرين
للشمس و القمر .[1] Kata اخواتها adalah salah satu sebutan yang
mencakup ketiga makna dari افعال
المقاربة و افعال الشروع و افعال الرجاء.
Istilah افعال المقاربة dari باب التغليب
Lafazh مقاربة adalah bentuk مصدر dari lafazh قارب yang
berarti dekat,[2]
atau hampir saja terjadi, menunjukkan waktu yang dekat terjadinya. Adapun الشروع merupakan مصدر dari kata kerja شرع yang
bermakna memulai,[3]
sehingga kata kerja ini digunakan untuk keterangan memulai sesuau pekerjaan.
Sedangkan الرجاء berarti mengharap atau menginginkan.[4]
كاد و اخواتها yang terdiri dari sebelas فعلا yaitu: كاد، كرب، اوشك، عسي، حري،
اخلولق، جعل، طفق، اخذ، علق و انشأ , semua ini termasuk kata kerja kecuali عسي. Za>hid bin Sa’lab mengatakan
bahwa عسي bukanlah kata kerja melainkan حرف, akan tetapi Ibn Sarra>j
menganggap bahwa عسي adalah kata kerja karena dimasuki oleh تاء الفاعل و اخواتها, seperti: عسيت، عسيتما، عسيتم، عسيتن.[5]
Semua jenis فعل ini berfungsi seperti كان و اخواتها, yaitu ketika berada di depan mubtada’
maka isimnya menjadi marfu>’
dan khabarnya menjadi mansu>b. Akan tetapi khabar dalam كاد
و اخواتها
diharuskan atau diwajibkan berbentuk fi’il mudha>ri’ atau جملة فعلية.[6]
Namun seluruh افعال
المقاربة
tidak berfungsi untuk menerangkan atau menunjukkan suatu pekerjaan yang dekat terjadi[7].
كاد
و اخواتها dapat bermakna
peniadaan ketika dia didahului oleh hurufما , akan tetapi makna akan
tetap ketika tidak ada yang mendahuluinya.[8]
Dalam fi’il ini ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, yang pertama khabarnya
harus dalam bentuk fi’il muda>ri’, yang bisa didahului dengan huruf أن dan
boleh juga tidak. Kedua, khabarnya tidak boleh mendahului fi’ilnya.
Ketiga, apabila khabarnya disertai dengan أن المصدرية maka
tidak boleh berada ditengah tengahnya. Keempat, bisa menghapus khabarnya apabila maksud sudah tersampaikan.[9]
Adapun contoh افعال
المقاربة
adalah:
1.
كاد : ماكاد الطالب ينجح (Siswa
itu hampir lulus).
2.
أوشك : أوشك المطر ان ينزل ( Hujan
itu hampir turun).
3.
كرب : كرب الألم يزول (Penyakit
itu hampir hilang).
B.
Pembagian
كاد و اخواتها
كاد و اخواتها termasuk
fi’il na>qis ketika berada di depan mubtada’ dan khabar
maka isimnya menjadi marfu>’ dan khabarnya menjadi
mansu>b.[10]
Diantara pembagian af’al tersebut sebagai berikut:
1.
افعال المقاربة
افعال المقاربة adalah fi’il yang digunakan untuk
menunjukkan makna dekatnya suatu perbuatan terjadi.[11]
Adapun fi’il yang menunjukkan makna tersebut adalah: كاد، كرب، اوشك، هلهل، أولي
و ألم.[12]
Namun dalam penjelasan lain dikatakan bahwa yang termasuk افعال المقاربة yaitu: كاد، كرب، اوشك.[13]
Contoh:
a.
كاد : كاد الطالب ينجح (Siswa
itu hampir lulus).
b.
أوشك : أوشك المطر ان ينزل ( Hujan
itu hampir turun).
c.
كرب : كرب الألم يزول (Penyakit
itu hampir hilang).
d.
يَكَادُ البَرقُ يَخطَفُ اَبصَارَهُم كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُم مَشَو
فِيهِ
Terjemahnya: Hampir hampir kilat itu menyambar
penglihatan mereka, setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan
dibawah sinar itu. (QS/02: 20)
Dari contoh diatas
memberikan pemahaman yang sempurna tentang kelulusan siswa sudah hampir tejadi,
dikerenakan adanya fi’il كاد
dalam jumlah tersebut.Sebelum fi’il كاد
masuk dalam jumlah tersebut maka pemahaman yang akan didapatkan oleh pendengar
bahwa siswa itu lulus pada waktu sekarang atau akan datang. Dengan demikian fi’il
muda>ri’ yang berfungsi sebagai khabar كاد memberikan stressing bahwa kelulusan akan semakin dekat sekali
kepada siswa.
2.
افعال الشروع
افعال الشروع adalah fi’il yang digunakan
untuk menunjukkan dimulainya suatu pekerjaan.[14]
Adapun fi’il yang menunjukkan makna tersebut adalah:
جعل، طفق،شرع، هب، قام،
هلهل، اخذ، علق و انشأ.[15]
Contohnya:
a.
جعل يتكلم (Dia mulai berbicara)
b.
أخذ ينظم (Dia mulai menyusun nadzham)
c.
علق يفعل كذا (Dia mulai mengerjakan ini)
d.
أنشأ السائق يحدو (Sopir itu mulai menggerakkan hewan
kendaraannya).
e.
رُدُّوهَا عَلَيّ فَطَفِقَ مَسحَا بِالسُّوكِ
وَالأَعنَاقِ
Terjemahnya: Bawalah semua kuda itu kepadaku,
lalu ia potong kaki dan leher kuda itu. (Qs/38: 33)
3.
افعال الرجاء
افعال الرجاء adalah fi’il yang menunjukkan suatu pengharapan
terjadinya sesuatu pebuatan[16].
Adapun fi’il yang menunjukkan makna tersebut adalah: عسي، حري، اخلولق, akan tetapi ‘Abd al-Ma>lik dan Ibn T}ari>f dalam bukunya
fi al-Af’a>l menambahkan, yaitu ثعلب، كارب، قارب، قرب،
أحال، أقبل، أظل، أشفي، ودنا، وأثر، وقعد، وذهب، و ازدلف، و دلف، وأزلف، وأشرف،
وتهيأ، وأسف.[17] Contohnya:
a.
حري زيد أن يقوم (Pantaslah
Zaid untuk berdiri)
b.
إخلولقت السماء أن تمطر (Hampir
saja langit menurunkan hujan)
c.
عَسَي رَبُّكُم أَن يَرحَمَكُم وَإِن عُدتُم
عُدنَا وَجَعَلنَا جَهَنَّمَ لِلكَافِرِينَ حَصِيرًا
Terjemahnya: Mudah mudahan tuhanmu akan melimpahkan
rahmatnya kepadamu, dan sekiranya kamu kembali kepada kedurhakaan, niscaya kami
kembali mengazabmu dan kami jadikan neraka jahannam penjara bagi orang orang
yang tidak beriman. (Qs/17: 8)
C.
Fungsi كاد و اخواتها
كاد و اخواتها ketika berada dalam kalimat selalu
mengunakan fi’il ma>d}i kecualiو أشك كاد, kedua fi’il ini kadang berbentuk fi’il muda>ri’
dalam kalimat. كاد و اخواتها berfungsi
seperti كان و
اخواتها akan tetapi khabar nya wajib berbentuk jumlah dan
terkadang menggunakan isim mufrad setelah fi’il كاد و عسي .[18]
Ada beberapa fungsi atau penggunaan كاد و اخواتها yang dipadukan dengan dalam kalimat
yang menggunakan أن yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
Contohnya:
-
حرى المسافر أن بعود
-
اخلزلق المطر أن يسقط
2. أفعال yang boleh dipadukan dan boleh juga tidak dipadukan dengan أن, yaitu:
كاد وأوشك وكرب وعسى. Akan tetapi dalam hal ini كاد و كرب banyak
digunakan tanpa menggunakan أن pada khabarnya. Dan عسي و أوشك kebanyakan menggunakan huruf أن pada khabarnya.[20]
Contohnya:
-
أوشك الظلم أن ينتهي
-
عسى الله أن يجيب الدعاء
-
كاد البرق أن يخطف أبصارنا
4.
أفعال yang tidak biasa dipadukan dengan أن sama sekali, yaitu seluruh افعال الشروع,[21]
hal ini disebabkan oleh makna atau arti dari افعال الشروع yang bermakna telah dimulainya sesuatu, sedangkan أن bermakna sesuatu yang baru akan
terjadi.
Contohnya:
-
أنشأ الغني ينعق ماله علي أعمال الخير
-
بدأت النبات ينمو
-
جعل اللاعبوم يتدربون بنشاط
Kemudian khabar pada كاد و اخواتها diikat
dalam tiga aturan, yaitu:
1.
Khabar كاد و اخواتها harus berbentuk fi’il muda>ri’ yang menngunakan dami>r atau isim d}ahi>r merujuk pada isimnya
Contohnya:
-
لَا يَكَادُونَ يَفقَهُونَ حَدِيثَا
-
عسي المريض أن يذهب مريضه
2.
Khabar كاد و اخواتها dapat diakhirkan dan dapat pula
berada diantara fi’il dan isimnya. Khabar كاد و اخواتها dapat
juga dihapus apabila maksud dari kalimat telah dipahami.
-
يكاد يبدأ الشيب
-
ما فعل ولكنه كاد
3.
Khabar كاد و اخواتها harus disertai dengan أن pada fi’il حري و إخلولق sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya.
D.
I’rab كاد و اخواتها
كاد و اخواتها adalah fi’il
na>qis yang menunjukkan tiga waktu terjadinya khabar seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian apabila كاد disandarkan pada dha>mir mutakallim dan mukha>tab maka
dihapus alifnya. Adapun I’rab pada كاد و اخواتها adalah:
Contohnya:
-
كَادَ زَيدُ يَرسَبُ
كاد : فعل ماضي ناقص مبني
علي الفتح
زيد : إسم "كاد"
مرفوع باضمة الضاهرة
يرسب :فعل المضارع مرفوع بالضمة الضاهرة و فاعله
ضمير مستتر تقديره "هو" و جملة "يرسب" في محل نصب خبر
"كاد"[22]
-
كَادَ الفَقرُ أَن يَكُونَ كُفرًا
كاد : فعل ماضي ناقص مبني علي الفتح
الفقر : إسم "كاد" مرفوع باضمة
الضاهرة
أن : حرف مصدري و نصب و إستقبال مبني علي السكون لا محمل له من
الإ عراب
يكون : فعل ماضي ناقص منصوب بالفتح الظاهرة و
إسمه ضمير مستتر فيه جوازا تقديره هو
كفرا : خبر "يكون" منصوب بالفتح
الظاهرة والمصدر المؤول من "أن يكون كفرا اي صاحب كفرا، في محل نصب خبر
"كاد"[23]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1.
Lafazh مقاربة adalah bentuk مصدر dari
lafazh قارب yang berarti dekat, atau hampir
saja terjadi, menunjukkan waktu yang dekat terjadinya. Adapun الشروع
merupakan مصدر dari kata kerja شرع yang bermakna memulai, sehingga
kata kerja ini digunakan untuk keterangan memulai sesuau pekerjaan. Sedangkan الرجاء berarti mengharap atau
menginginkan. كاد و اخواتها yang terdiri dari sebelas فعلا yaitu: كاد، كرب، اوشك، عسي، حري، اخلولق، جعل، طفق، اخذ، علق و
انشأ , semua ini termasuk kata kerja kecuali عسي. Za>hid bin S|a’lab mengatakan
bahwa عسي bukanlah kata kerja melainkan حرف, akan tetapi Ibn Sarra>j
menganggap bahwa عسي adalah kata kerja karena dimasuki oleh تاء الفاعل و اخواتها, seperti: عسيت، عسيتما، عسيتم، عسيتن. Semua jenis فعل ini berfungsi seperti كان و اخواتها, yaitu ketika berada di depan Mubtada’
maka isim-nya menjadi marfu>’ dan khabarnya menjadi mansu>b.
Akan tetapi khabar dalam كاد و اخواتها diharuskan
atau diwajibkan berbentuk fi’il mudha>ri’ atau جملة فعلية.[24]
Namun seluruh افعال
المقاربة
tidak berfungsi untuk menerangkan atau menunjukkan suatu pekerjaan yang dekat terjadi.
2.
كاد و اخواتها terbagi menjadi tiga, yaitu:
a.
افعال الشروع adalah fi’il yang digunakan untuk menunjukkan dimulainya
suatu pekerjaan.
b.
افعال المقاربة adalah fi’il yang digunakan untuk menunjukkan makna
dekatnya suatu perbuatan terjadi
c.
افعال الرجاء adalah fi’il yang menunjukkan suatu pengharapan
terjadinya sesuatu perbuatan.
3.
كاد و اخواتها ketika
berada di depan mubtada’ dan khabar maka isimnya menjadi marfu’ dan khabarnya
menjadi mansu>b.
4.
I’rab
pada كاد و اخواتها yaitu, menasab isimnya dengan fathah dan
merafa’ khabarnya dengan d}ammah.
[1]Ahmad
Mustafa> al-Mura>gi> dan Muhammad Sa>lim ‘Ali>, Tahzi>b
al-Taud}i>h, Juz 1 (Riya>d: Maktabah al-Rusyd, 2009). h. 81.
[2]Al-tabik Ali
dan Ahmad Zuhdi Mudhor, Kamu>s Kara>bi Al-As}ri Arab Indonesia (Cet.
IX; Yogyakarta: Multi Karia Grafika, 2004), h. 1441.
[4]Atabik
Ali dan Ahmad Zuhdi Mudhor, Kamu>s Kara>bi Al-As}ri Arab Indonesia,
h. 959.
[5]‘Abdullah
bin Abdul Rahman al-‘Aqi>l, Syarh} ibn ‘Aqi>l ‘ala> Alfiyat ibn al-Ma>lik
(Cet. VI; Lebanon: Dar al-Kutu>b al-Ilmiyyah, 2010), h. 165.
[6]Ami>l
Badi>’ Ya’qu<>b, al-Nah}u wa
al-s}arf wa al-I’ra>b (Cet. II;
Beirut: Dar al-Ilm li al-Mala>yi>n, 195), h. 539.
[9]Dalam hal ini para ahli al-Nahu
berbeda pendapat, ada yang memboleh untuk menempatkannya ditengah tengah dan
ada juga yang tidak membolehkannya.
[10]Abbas Hasa>n, al-Nah}u
al-Wa>fi> (Cet. III; Mesir: Dar al-Ma’a>rif, tt), h. 523.
[11]Syamsuddin Muhammad Ara>’ini,
Ilmu Al-Nahu Terjemah Mutammimah Aju>ru>miyah (Cet. XVIII;
Bandung: Sinar Baru Algensido, 2015), h. 178.
[12]‘Abd
al-‘A>li Sa>lim, Ham’u al-Hawa>mi’ fi> al-Syarh Jam’i
al-Jawa>mi’ Juz II (Kuwait: Da>r al-Buh}u>s al-Ilmiyyah, 1975), h.
131.
[13]Must}a>fa
al-Gula>ya>ini>, Jami’ al-Duru>s al-Arabiyyah Juz I
(Bairu>t: al-Maktabah al-As}riyyah, 1994), h. 258.
[16]Syamsuddin Muhammad Ara>’ini,
Ilmu Al-Nahu Terjemah Mutammimah Aju>ru>miyah, h. 179
[20]Ami>l
Badi>’ Ya’qu<>b, al-Nah}u wa
al-s}arf wa al-I’ra>b, h. 540.
mintak izin copy untuk tugasan , terima kasih :)
BalasHapus